Rantau Pulung, 3 Juni 2025 – Dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian lingkungan, khususnya dampak deforestasi hutan, telah dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Lingkungan Hidup Tentang Deforestasi Hutan bertempat di Balai Desa Rantau Makmur, Kecamatan Rantau Pulung, Kabupaten Kutai Timur.

Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 WITA ini dihadiri oleh berbagai unsur, termasuk Dinas Kehutanan Kabupaten Kutai Timur melalui perwakilan dari KPHP Bengalon Ibu Elok Susilowati, Ps. Kanit Binmas Polsek Rantau Pulung AIPTU Aan Yulianto, S.Sos, serta aparatur Desa Rantau Makmur yang diwakili oleh Sekretaris Desa Sardi Nurdin.

Dalam sambutannya, AIPTU Aan Yulianto menyampaikan bahwa keterlibatan Polri dalam kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan dukungan terhadap upaya pelestarian lingkungan.

“Polsek Rantau Pulung mendukung penuh kegiatan seperti ini sebagai upaya preventif terhadap kerusakan hutan yang berdampak langsung terhadap kehidupan masyarakat. Edukasi lingkungan perlu terus digalakkan agar masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga hutan sebagai paru-paru dunia,” ujar AIPTU Aan Yulianto.

Hal senada disampaikan oleh Ibu Elok Susilowati dari KPHP Bengalon, yang mengingatkan bahwa deforestasi bukan hanya persoalan nasional, tetapi sudah menjadi isu global yang harus ditangani bersama.

“Kami dari Dinas Kehutanan terus berupaya mengedukasi masyarakat desa tentang pentingnya menjaga kelestarian hutan dan menghindari praktik-praktik perambahan liar. Kolaborasi antarinstansi dan masyarakat sangat dibutuhkan,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Desa Rantau Makmur, Sardi Nurdin, mewakili kepala desa, menyambut baik pelaksanaan sosialisasi ini.

“Kami mengapresiasi kehadiran para narasumber dan pihak kepolisian. Semoga masyarakat kami semakin peduli terhadap lingkungan dan bisa menjadi bagian dari solusi dalam pelestarian hutan di wilayah ini,” katanya.

Kegiatan berjalan dengan tertib dan lancar, ditutup dengan sesi diskusi interaktif serta tanya jawab antara peserta dan narasumber, yang sebagian besar diikuti oleh mahasiswa KKN STIE Sangatta, perangkat desa, kepala dusun, ketua RT, dan masyarakat setempat.